Sejarah Rungkut Tengah - Surabaya

Bagi anda yang tinggal di Surabaya Timur pasti sangat mengenal kata Rungkut. Rungkut sendiri merupakan salah satu kawasan emas di Surabaya Timur. Selain terkenal dengan kawasan industri terbesar di Jawa Timur, Rungkut juga menjadi gerbang utama warga Sidoarjo yang ingin ke Surabaya melalu jalur Timur. Daerah rungkut sendiri ada beberapa jalan terkenal yang mengandung kata Rungkut sebut saja Rungkut Menanggal, Rungkut Tengah, Rungkut Lor, Rungkut Kidul, Rungkut Asri, Rungkut Barata, dan Rungkut Mapan.

Menariknya  posisi wilayah Rungkut Tengah tidak berada ditengah antara Rungkut Lor dan Rungkut Kidul. Sedangkan wilayah Rungkut Tengah dan Rungkut Menanggal walaupun masih satu wilayah tapi dipisahkan oleh batas administrasi menjadi kelurahan Rungkut Tengah dan Rungkut Kidul

Setelah kami telusuri kata Rungkut artinya semak belukar atau hutan yang rimbun, karena dulu masih berupa belukar lebat yang berada dibagian timur hingga tenggara Surabaya. Pernyataan tersebut sesuai dengan cerita Mustofadzein (63 tahun) yang merupakan tokoh masyarakat Rungkut Tengah. Beliau mengatakan sebelum menjadi kelurahan, Rungkut Tengah adalah daerah yang penuh rawa-rawa dan persawahan. Lalu, datanglah KH Menanggal dan KH Mujemal. Kedua tokoh tersebut adalah dua orang sahabat yang sedang mengembara menyiarkan agama Islam. Mereka juga merupakan santri dari Pangeran Diponegoro.

Konon, mereka berdualah yang mengawali membuka wilayah Rungkut Tengah, kemudian membabat
rerumputan belukar menjadi sebuah perkampungan.

“Kemungkinan, nama Rungkut berasal dari kata rumput. Karena dulunya wilayah di sini dipenuhi rumput-rumput. Karena susah menyebut rumput, akhirnya warga lebih mudah mengucapkan rungkut daripada rumput,” tutur Zein, panggilan Mustofadzein.

Dalam bahasa Jawa, kata “rungkut” memiliki arti lebat tanpa dipelihara. Sehingga bisa diartikan, karena rumputnya tinggi-tinggi tak terpelihara, akhirnya terlihat rungkut.

Zein mengisahkan bahwa, kedua tokoh pendiri Rungkut Tengah, memiliki ilmu kesaktian. Dalam waktu semalam, tiga masjid bisa dibangun dan berdiri kokoh. Di antaranya Masjid At-Taibin  yang berada di Kelurahan Rungkut Tengah, Masjid Darul Falah yang berada di Kelurahan Menanggal, dan Masjid At-Tamin Wadung Asri yang berada di Kabupaten Sidoarjo.

Kedua tokoh ini meninggal di Rungkut Menanggal, maka keduannya dimakamkan di Rungkut Menanggal. Semeninggalnya kedua tokoh penting ini, perjuangan mensiarkan agama Islam dilanjutkan oleh kedua santrinya, yakni Mbah Sumbowo dan Mbah Musorib. Ada juga yang mengatakan bahwa Mbah Sumbowo merupakan keturunan dari KH Menanggal. Mbah Sumbowo yang makamnya terletak di Desa Rungkut Tengah, banyak warga yang percaya makamnya keramat dan dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penjaga wilayah Rungkut Tengah.

Di setiap acara tahunan peringatan Haul desa Rungkut Tengah, tak lupa warga setempat ikut mendo'akan para pendiri daerah rungkut ini  Disamping itu, pengajian dan tahlilan bahkan rutin dilakukan di Rungkut Tengah ini setiap hari Kamis.

Share on Google Plus

About Ruteng News

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar